Hidup
menjanda, bisa dialami oleh setiap perempuan. Yang membedakannya
hanyalah pada waktu saja. Ada yang menjadi janda pada saat usia
perkawinan masih seumur jagung, ada pula pada usia senja. Lalu, ketika
seorang perempuan menyandang status janda, maka ia akan menjalan dan
menempuh kehidupan dengan hanya mengandalkan kemampuan sendiri.
Biasanya menjalankan kehidupan bersama suami dimana untuk memenuhi
kebutuhan hidup selalu dipenuhi oleh suami. Maka ketika mulai menyandang
kehidupan sebagai janda, keadaan itu akan berubah. Segalanya terpaksa
harus ditanggung sendiri. Menghidupkandiri sendiri dan bahkan
menghidupkan anak-anak yang ditinggalkan suami.
Banyak perempuan yang tidak sanggup menghadapi hidup sebagai janda. Karena
ketika menyandang status janda, banyak sekali beban yang harus dipikul.
Hidupnya selalusaja dalam sorotan mata masyarakat. Seringkali janda
dituduh dengan berbagai macam tuduhan dan dugaan-dugaan negatif. Maka,
banyak janda yang tidak siap menghadapi dan menyandang status janda.
Predikat janda memang terkadang berada pada suatu yang sangat sulit dan
serba salah. Para janda sulit untuk menempatkan diri pada posisi
manapun. Apa yang terjadi di dalam masyarakat kita adalah seringkali
janda itu dipojokkan dan dikambing hitamkan. Apapun yang kita lakukan selalu menjadi sorotan.
Itulah
beberapa keadaan sulit atau beratnya menjadi janda. Karena berbagai
kebutuhan kehidupan diri dan anak-anak harus dipenuhi sendiri. Sementara
selama ini kaum perempuan banyak yang hanya menggantungkan kehidupan
pada pendapatan suami. Apalagi banyak janda yang tidak memiliki
kecakapan hidup. Maka hidup tetap harus dijalani walaupun pahit.
Beratnya hidup menyandang status janda dapat dirasakan sepanjang hidup
mereka. Seorang janda harus bisa menjaga harkat dan martabat serta
harga dirinya sendiri. Maka ia harus berbuat apa yang patut dikerjakan
selaku orang yang tidak mempunyai teman hidup untuk bernegosisasi dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. Ia harus pintar bersikap
agar tidak mudah menjadi omongan orang. Sehingga, untuk menanggulangi
semua masalah tersebut, seorang janda harus punya banyak kesabaran.
Kalau janda itu masih muda dan seksi, ia sering disebut janda kembang.
Kalau dia janda kaya, banyak pula yang mengintainya.
Celakanya, gerak gerik janda selalu disorot oleh masyarakat. Seakan masyarakat lupa, jika
janda itu juga manusia yang butuh akan semua hal yang umum dan dasar
layaknya hidup bermasyarakat. Apakah janda itu selama ini menjadi
perempuan pengganggu? Sangatlah tidak adil kalau mereka disebut
pengganggu. Kalaupun ada, berapa banyak janda yang mengganggu suami
orang? Kita juga tidak menutup mata akan kemungkinan ada jika janda ada yang melakukan hal-hal yang dikhawatirkan
banyak orang. Namun sekali lagi, berapalah jumlahnya jika dibandingkan
dengan perilaku laki-laki dan perempuan lain. Mengapa pandangan buruk masyarakat sering dialamatkan kepada janda? Sayang kalau citra buruk semua dicap pada mereka yang janda.Adilkah ini?
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar